Entah mengapa sebuah hasrat tak terucap
Seiring rintik hujan di pohon cemara
Ketika semua pelipurmu dan kesunyianmu tak bisa kau tanggung lagi
Impian semusim menggoreskan luka yang tak kentara
Asa itu hanya bertopang keangkuhan
Redup kilaumu membias di cakrawala
Inikah yang kau dapati dari hati yang tak bisa mengeja ‘kata’
Satu pilihan yang tak dapat di tarik kembali,bergulir bersama waktu
Andai aku bisa berharap,biarkan saja senja menjelang dari tarikan awal-
Nafasmu dan jabat tanganku jadikan penghantar nyala semangatmu
Dimana angkasa berpita bianglala dengan janji yang tak pudar warnanya
Itu akan seirama dalam cita dan cinta yang kau pinta,do’a ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar